Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang,
dan sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto
adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai
gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai
Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang
membawa
ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi
dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah
dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu,
yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda
yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan
cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung
beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju
memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan
teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di
Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya
popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang),
aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui
banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang,
sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri
Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang
sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga
Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar
para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima
pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang
bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran
Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari
banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai
40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di
Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan
memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam
pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun
dengan jarak rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu
adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo
Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik
kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan
teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan
lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu
menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara
frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir
(bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakan teknik Jujutsu
seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi,
dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu
menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa
menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin
tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi,
aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta
turut berjasa mempopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada
tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama
Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut
sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani
melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami
arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih
jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal
sebagai salah satu aliran karate paling keras. Aliran ini menerapkan
hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana
karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai
Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi
praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran
ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh
Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu,
seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin
Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan
Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok
adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata,
seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran
ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari
beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar
beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan
dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian,
terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar